Minggu, 07 Januari 2018

Mendaki Eksotisme Semesta di Kawasan Eco-recreation Wisata Gunung Beruk, Wonderful Bumi Reyog


               
Apa yang pertama kali terlintas di benakmu ketika mendengar Kabupaten Ponorogo? Yaps betul, Reyog dan sate khas Ponorogo. Tersohor dengan kesenian Reyog di mancanegara tidak lantas menjadikan Ponorogo berdiam diri. Munculnya berbagai tempat wisata yang meremajakan usia menjadikan Gunung Beruk menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Perkembangan yang mengadopsi kids jaman now yang sedikit-sedikit viral di media social menjadikan tempat wisata ini menjadi hits. Anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua tak ayal berbondong-bondong mengunjungi tempat ini. Udara sejuk serta hamparan hijau yang terbentang luas sangat cocok digunakan untuk berekreasi bersama keluarga, teman, sahabat, pacar maupun gebetan. Wisata Gunung Beruk sendiri berada di Desa Karang Patihan, Balong, Ponorogo.

             

Pagi ini aku mengajak ibu dan adik untuk mengunjungi tempat yang sering digandrungi remaja itu. Katanya sih bagus, Bulik ku pun juga ikut mengenggembor-gemborkan tempat itu juga. Akhirnya dengan berbekal kuota aku menyusuri jalan dengan menggunakan Google Maps. Kalau temen-temen ingin ke tempat ini dari Alon-alon Kota lurus ke arah selatan gunakan jalur Ponorogo Pacitan. Lalu, tiba di perempatan pasar Balong belok ke barat sampai kalian menemukan perempatan Ngumpul. Selanjutnya, lurus ke barat sampai ketemu perempatan Karang Patihan dan belok ke arah kiri (arah selatan). Lalu setelah kurang lebih 500 meter akan ada petunjuk arah Wisata Gunung Beruk ke arah barat. Lurus ke barat sampai tiba di lokasi. Oiya, tempat wisata ini dapat di akses oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Setelah melakukan perjalanan kurang lebih setengah jam dari rumah sampailah kami di lokasi wisata. Disitu aku membayar retribusi sebesar Rp5.000 untuk satu sepeda motor sedangkan untuk pengguna roda empat pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp10.000. Selanjutnya, kamipun melanjutkan perjalanan dengan meniti jalan setapak. Di sepanjang kaki gunung terdapat banyak orang menjajakan dagangannya, meraup rezeki dari ramainya pengunjung yang mendatangi tempat ini. Warung-warung sederhana pun dibangun untuk melepas lelah pengunjung usai menikmati pesona Gunung Beruk. Semakin ke atas kami di sambut dengan ratusan pohon pinus yang tumbuh menjulang menggapai langit. Rindang dan sejuk. Cocok sekali untuk tempat pacaran. Haha aku tertawa. Aku berjalan bak tour guide sedang adik berada di belakangku dan ibu berada paling belakang. Kulihat mereka mulai kelelahan nampak dari tetes-tetes keringat yang terjatuh dari pelipisnya.  Aku pun tertawa dan terus menyemangati mereka. Itung-itung perjalananan ini untuk diet yang lebih baik. Akses jalan setapak ini sudah kokoh karena diolah sedemikian rupa guna memudahkan pengunjung dalam melalui medannya. Adanya bambu penyangga di kanan-kiri tentu sangat memudahkan orang tua untuk melintas. Kulihat berpuluh manusia telah memenuhi tempat wisata ini. Ada yang berselfie di rumah pohon yang memiliki tinggi sekitar 20 meter, pasangan muda-mudi yang berfoto dengan background MT Beruk, dan bahkan orang tua yang sekedar melepas lelah usai mendaki gunung di gubug bambu yang tersedia di kanan kiri lereng. Kamipun duduk di salah satu bangku tepat di depan maskot bertuliskan MT Beruk melepas lelah yang cukup menguras tenaga usai mendaki gunung ini. Memandangi dan meresapi anugerah alam yang saat ini kami pijaki. Satu Kata. Capek.
Salah satu gambar perjalanan menuju pusat lokasi Wisata Gunung Beruk
Potret Pemandangan Gunung Beruk dari ketinggian

Oiya, sebenarnya dulu Gunung Beruk bukanlah tempat wisata. Hanya gunung biasa yang tandus dan gersang yang di gunakan para warga untuk bertanam maupun berkebun. Namun, berkat campur tangan Pemuda Karang Taruna Desa Karang Patihan gunung ini akhirnya disulap menjadi obyek wisata yang katanya bermodal Anugerah Alam yang indah. Awal mulanya dibuatlah rumah pohon kecil di atas Gunung Bangkong. Dengan berbekal kamera dan media sosial sebagai ajang promosi hal ini pun menarik rasa penasaran wisatawan untuk mengunjungi tempat rekreasi yang murah meriah ini. Hingga sekarang, hampir ratusan pengujung setiap hari mendatangi obyek wisata ini. Sehingga, ada saja inovasi pembangunan spot baru yang semakin apik dan menarik. Sebenarnya bila ditelaah lebih jauh yang menjadi lokasi wisata ini adalah Gunung Bangkong. Sedangkan Gunung Beruk sejatinya berada di samping Gunung Bangkong yang menjadi pelengkap tersendiri. Namun, karena netizen lebih akrab dengan sebutan beruk maka kawasan wisata ini lebih dikenal dengan Gunung Beruk. Oh iya, meskipun bernama beruk yang berarti kera bukan berarti kita bisa bertemu banyak kera. Tetapi, nama beruk ini diambil karena gunung itu memiliki bentuk yang mirip dengan batok kelapa tengkurap. Jika dipandang dari kejauhan barulah nampak seperti seekor beruk yang ada di puncak gunung.
Salah satu Spot foto kekinian di Obyek Wisata Gunung Beruk
                     
Tak kalah dengan Kulon Progo, disini pengunjung bisa menikmati gardu pandang berlatar belakang pegunungan yang berdiri kokoh di atas bumi dengan ribuan tanaman hidup di atasnya melalui rumah pohon yang ada. Saat melihat sudut lain, pengunjung pun disuguhkan dengan pemandangan Ponorogo dari ketinggian 750 MDPL. Keren kan? Selain digunakan untuk wisata, tempat ini kerapkali juga digunakan untuk outbond maupun panggung gembira. Jadi, adakalanya pada acara tertentu di adakan orkesan maupun dangdutan. Seperti hari ini, terdapat panggung gembira yang esok hari akan digunakan untuk perayaan tahun baru.
Salah satu Spot foto kekinian di Obyek Wisata Gunung Beruk
                     
 Salah satu Spot foto kekinian di Obyek Wisata Gunung Beruk
                                                                     
Setelah mengunjungi berbagai spot foto kekinian dan panorama eksotis yang berhasil menyita tenaga, Kamipun turun dan mampir di salahsatu warung bambu sederhana di kaki Gunung Beruk. Tadinya aku berfikir pasti harga makanan dan minumannya mahal karena berada di kawasan wisata. Dan aku salah, ternyata dengan uang Rp4000 pengunjung sudah bisa menikmati segarnya segelas es degan gula jawa plus jajanan tradisional kicak yang harganya murah meriah. Kicak adalah jenis jajanan tradisional yang terbuat dari tepung singkong dan dipadupadankan parutan kelapa dan gula merah. Selain itu, menu lain yang juga disediakan di tempat ini adalah tiwul goreng. Kalau kalian familiar dengan nasi goreng dan hobi berburu kuliner sayang rasanya jika tidak mencicipi gurihnya tiwul goreng khas Gunung Beruk ini. Tempat yang cocok untuk piknik bersama orang terkasih ini wajib rasanya dikunjungi. Sederhana tapi memiliki berjuta manfaat. Tertarik? Yuk main kesini. Salam Wisata!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar