Kamis, 25 Juni 2015

Sebotol Racun Untuk Semangat Hidup



P


ada suatu hari datanglah seorang pemuda menuju kediaman seorang Sufi. Ia hendak mengutarakan maksud kedatangannya tersebut.
“Sufi, saya sudah bosan hidup, dirumah dimarahi melulu, habis diputusin pacar, kerjaan berantakan. Saya ingin mati saja, hidup ini terlalu sulit” keluh pemuda itu putus asa
Sufi itu tersenyum “sepertinya Anda sedang sakit, pulanglah saya yakin penyakit Anda akan segera sembuh”
“Tidak Sufi sekali lagi tidak. Saya sudah bosan dengan hidup ini. Saya ingin mati saja” rajuk pemuda itu
“Baiklah jika itu kemauanmu. Ambil racun ini, minumlah setengah botol nanti malam, dan sisanya minumlah besok pukul 17.00 dan kau akan mati dengan tenang pada pukul 19.00”
Pemuda itu terheran-heran. Biasanya seorang Sufi akan memberikan semangat hidup kepada orang-orang yang menemuinya. Tetapi Sufi ini justru sebaliknya dan malah menawarkan racun.
Pemuda itu pun pulang, sesampainya di rumah ia pun meminum setengah botol dari racun yang dibawanya. Ia memutuskan untuk keluar membeli sesuatu untuk dimakan bersama keluarganya malam ini. Pemuda itu berniat membeli sesuatu yang istimewa agar memberikan kenangan yang manis untuk keluarganya. Malam itu pun dilewati dengan penuh keceriaan dan kebahagiaan bersama ayah dan ibu nya. Sebelum tidur pun ia mencium kening sang ibu dan berkata “Bu, aku mencintaimu”

Besok pagi nya, udara sangat cerah iapun membuka jendela dan merasakan betapa indahnya alam ini. Ia pun memutuskan untuk membuat teh . Orang tuanya pun merasa heran dengan tingkah anaknya. Pemuda itu merasakan betapa hangatnya kasih sayang kedua orang tuanya pagi itu.
Kemudian ia pergi ke kantor. Ia menyapa teman-temannya dengan penuh suka cita. Teman-temannya sampai bingung “ada apa sama tuh anak? Kok aneh banget ya hari ini padahal kemarin itu galau karna diputusin pacar”
“iya, ceria banget biasanya aja ndak kaya gitu” pikir teman-temannya
Sore harinya tampak hidangan Istimewa sudah tersaji di meja makan. Tampak wajah kedua orang tua pemuda itu sedang menanti kedatangan anaknya “Mari makan nak, Ibu mu sudah memasakkan hidangan kesukaanmu” ujar sang ayah. Pemuda itu pun makan dengan lahap.
Ia mulai merasakan betapa indahnya hidup ini, pacar atau apalah semua akan indah pada waktu nya jika kita menjalani dengan tulus ikhlas. Ia pun mengurungkan niatnya untuk mengakhiri hidupnya. Lantas bagaimana dengan racun yang telah diminumnya ?
Akhirnya ia pun pergi ke kediaman Sufi. Dengan cemas ia mengutarakan maksud kedatangannya. Sang Sufi pun menjawab dengan enteng “Buang saja botol itu. Isinya hanya air biasa kok. Dan saya bersyukur penyakit Anda sudah sembuh”
“Jalanilah hidup ini dengan rasa syukur yang berlimpah kepada Sang Pencipta. Bukan hanya mengeluh dan mengeluh yang tidak akan memecahkan persoalan. Permasalahan itu diselesaikan bukan hanya dinanti untuk terselesaikan dengan sendirinya. jika kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan ini”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar