Minggu, 28 Juni 2015

...Oh.. ayah Aku sudah capek!...



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… “Oh Ayah, ayah” kata sang anak…

“Ada apa?” tanya sang ayah…..

“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek …

aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…

Mengingat Kembali Nasehat Imam Ibnu Athaillah



“Jika engkau telah berusia empat puluh tahun, maka segeralah untuk memperbanyak amal shaleh siang maupun malam. Sebab, waktu pertemuanmu dengan Allah ‘Azza wa Jalla semakin dekat. Ibadah yang kau kerjakan saat ini tidak mampu menyamai ibadah seorang pemuda yang tidak menyia-nyiakan masa mudanya. Bukankah selama ini kau sia-siakan masa muda dan kekuatanmu. Andaikata saat ini kau ingin beramal sekuat-kuatnya, tenagamu sudah tidak mendukung lagi”.

Oleh karena itu beramallah sesuai kekuatanmu. Perbaikilah masa lalumu dengan banyak berdzikir, sebab tidak ada amal yang lebih mudah dari dzikir. Dzikir dapat kamu lakukan ketika berdiri, duduk, berbaring maupun sakit. Dzikir adalah ibadah yang paling mudah.

Rasulullah saw bersabda :
“Dan hendaklah lisanmu basah dengan berdzikir kepada Allah swt.”

Bacalah secara berkesinambungan doa’ dan dzikir papa pun yang mudah bagimu. Pada hakikatnya engkau dapat berdzikir kepada Allah swt adalah karena kebaikannya. Ia akan mengaruniamu”

“Ketahuilah, sebuah umur yang awalnya disia-siakan, seyogyanya sisanya dimanfaatkan. Jika seorang ibu memiliki sepuluh anak dan sembilan diantaranya meninggal dunia. Tentu ia akan lebih mencintai satu-satunya anak yang masih hidup itu. Kamu telah menyia-nyiakan sebagian besar umurmu, oleh karena itu jagalah sisa umurmu yang sangat sedikit itu. Demi Allah, sesungguhnya umurmu bukanlah umur yang dihitung sejak engkau lahir, tetapi umurmu adalah umur yang dihitung sejak hari pertama engkau mengenal Allah swt”.

KISAH PENGORBANAN RASULULLAH UNTUK UMAT



Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca ayat al Qur'an (ucapan nabiyullah Ibrahim As):

"Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala- berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Ibrahim: 36)

Kemudian Rasulullah membaca ayat al Qur'an lagi (ucapan nabi Isa As): " Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana " ( QS. Al Maidah : 118 )

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya, menangis dan berdoa: "Wahai Allah, tolonglah ummatku, tolonglah ummatku"

Kemudian malaikat Jibril As turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: "Wahai Rasul, Allah bertanya apa yang membutmu menangis?" Allah subhanahu wata'ala Maha Tahu keadaan beliau- , namun Allah mengutus Jibril As kepada Rasulullah agar beliau mengeluarkan isi hatinya, apa yang menyebabkan beliau menangis.

Maka Rasulullah berkata: "Nabi Ibrahim As berlepas diri dari ummatnya yang pendosa, begitu pula nabi Isa As, namun aku tidak bisa begitu saja melepaskan diri dari ummatku yang pendosa, aku tidak mampu mengatakan seperti yang telah diucapkan nabi Ibrahim dan nabi Isa (QS. Ibrahim: 36 dan QS. Al Maaidah: 118)".

Maka malaikat Jibril kembali kepada Allah dan Allah subhanahu wata'ala memberi salam kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian malaikat kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, wahai Rasulullah Allah subhanahu wata'ala telah menyampaikan kepadamu: " Kami telah meridhoi umat-mu dan tidak akan menyakitimu" Maka di saat itu tenanglah perasaan nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun sebelum itu beliau menangis karena tidak bisa berlepas diri dari ummatnya yang berdosa, beliau masih ingin menyelamatkannya, maka Allah berikan hak syafaat kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk ummatnya yang pendosa (namun tidak menyekutukan Nya) atas seijin Allah subhana wata'ala. Wallahua'alam

Fenomena-fenomena heboh saat rasulullah saw. Diasuh oleh halimah ra.



Disebutkan dalam kitab as-Sirah an-Nabawiyyah juz 1 halaman 57: “Tatkala Nabi Saw. berusia 3 bulan, beliau Saw. sudah bisa berdiri tegak. Saat berusia 5 bulan sudah mampu berjalan lancar. Saat berusia 9 bulan sudah benar-benar bisa berbicara dengan sangat fasih. Dan saat berusia 10 bulan sudah pandai memanah. Beliau Saw. sangat cepat sekali perkembangan fisiknya, hingga saat berusia 2 tahun sudah menjadi anak yang kuat fisiknya. Dan begitulah segala macam anugerah kemuliaan dari Allah Swt. selalu melimpah dan terus bertambah kepada Muhammad bin Abdullah Saw.”

Sesungguhnya tidak ada seorang makhlukpun yang bisa melihat aurat beliau Saw., sebagaimana disaksikan sendiri oleh Sayyidah Halimah Ra. Sebagaimana disebutkan dalam kitab as-Sirah an-Nabawiyyah juz 1 halaman 57, Sayyidah Halimah Ra. berkata: “Sungguh setiap hari senantiasa cahaya turun dari langit kepada beliau Saw. dan tak lama kemudian menghilang.” Hal ini bertujuan untuk menyelimuti Nabi Saw. dengan cahaya itu sehingga tidak terlihat auratnya, sebagaimana sabda Nabi Saw.: “Sesungguhnya diantara kemuliaan yang Allah Swt. anugerahkan kepadaku adalah tidak ada seorang makhlukpun yang melihat auratku.”

Bentuk Asli Malaikat Jibril Yang Diperlihatkan Kepada Rasulullah



Jibril, adalah Malaikatullah yang tugasnya menyampaikan wahyu dan juga malaikat pembawa rezeki. Malaikat Jibril adalah salah satu nama di antara tiga nama malaikat yang di sebut dalam Al Quran. Nama malaikat Jibril di sebut dua kali dalam Al Quran, yakni pada surat Al - Baqarah ayat 97 - 98 dan At Tahrim pada ayat 4. Banyak julukan yang tersemat pada malaikat Jibril, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus ( Roh Kudus ), Ar - Ruh Al - Amin dan lainnya. Beginilah bentuk fisik malaikat Jibril :

Bentuk fisik Ruhul’qudus, ada tertera dalam uraian mengenai kisah nabi Muhammad kala beliau mendapat wahyu kali ke dua dan nabi menuntut untuk bertemu atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli atau bagaimana sesungguhnya dzat wujud Jibril tanpa rupa samar sebagaimana di berkali - kali sang utusan ( ruhul’qudus ) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa.

Ruhul’Qudus tampak wujudnya dengan enam ratus sayap antara masyrik dan maghrib, ( barat - timur ) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu elok dan rupawan, dan dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat.

Kamis, 25 Juni 2015

Sebotol Racun Untuk Semangat Hidup



P


ada suatu hari datanglah seorang pemuda menuju kediaman seorang Sufi. Ia hendak mengutarakan maksud kedatangannya tersebut.
“Sufi, saya sudah bosan hidup, dirumah dimarahi melulu, habis diputusin pacar, kerjaan berantakan. Saya ingin mati saja, hidup ini terlalu sulit” keluh pemuda itu putus asa
Sufi itu tersenyum “sepertinya Anda sedang sakit, pulanglah saya yakin penyakit Anda akan segera sembuh”
“Tidak Sufi sekali lagi tidak. Saya sudah bosan dengan hidup ini. Saya ingin mati saja” rajuk pemuda itu
“Baiklah jika itu kemauanmu. Ambil racun ini, minumlah setengah botol nanti malam, dan sisanya minumlah besok pukul 17.00 dan kau akan mati dengan tenang pada pukul 19.00”
Pemuda itu terheran-heran. Biasanya seorang Sufi akan memberikan semangat hidup kepada orang-orang yang menemuinya. Tetapi Sufi ini justru sebaliknya dan malah menawarkan racun.
Pemuda itu pun pulang, sesampainya di rumah ia pun meminum setengah botol dari racun yang dibawanya. Ia memutuskan untuk keluar membeli sesuatu untuk dimakan bersama keluarganya malam ini. Pemuda itu berniat membeli sesuatu yang istimewa agar memberikan kenangan yang manis untuk keluarganya. Malam itu pun dilewati dengan penuh keceriaan dan kebahagiaan bersama ayah dan ibu nya. Sebelum tidur pun ia mencium kening sang ibu dan berkata “Bu, aku mencintaimu”